LAPORAN
“Usaha Ketela Goreng Istimewa Di Bondowoso”
Oleh:
Fika kusuma budi
060 21019 1 006
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan “Usaha ketela Goreng Istimewa Di Bondowoso” Penulisan laporan ini digunakan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember.
Selama penulisan laporan ini, penulis tentunya tidak lepas dari dukungan serta bantuan baik secara materiil maupun spiritual dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
- Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.
- Mas. Misbahul selaku Pemilik usaha “Ketela Goreng Istimewa”.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................ 3
I. PENDAHULUAN .......................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................... 5
1.4 Batasan masalah......................................................................... 5
II. DATA USAHA................................................................ 6
2.1 Nama Usaha............................................................................... 6
2.2 Alamat Usaha............................................................................. 6
2.3 jenis Usaha & jumlah pekerja..................................................... 6
III. REKAPITULASI
3.1 Pembukuan................................................................................ 7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.
Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas M. esculenta dapat dibudidayakan.
Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil. singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan.seperti yang ada di daerah Bondowoso ini singkong/ ketela yang di goring dan di beri bumbu yang beraneka rasa.
1.2 Maksud & tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan makanan ketela.
2. Untuk pemenuhan kebutuhan sumber protein nabati bagi Desa Grujugan Lor, tanpa merusak ekologi lingkungan hidup dan mengurangi pengangguran
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan karya tulis ini, masalah yang dibahas :
1. Bahan baku pembuatan ketela goreng istimewa.
2. Ruang lingkup penulisan mengenai pemanfaatan ketela goreng sebagai alternatif pada kehidupan sehari-hari Kecamatan Grujugan.
BAB II
DATA USAHA
2.1 Nama Usaha
Ketela goreng Istimewa
2.2 Alamat Usaha
Jln, Raya Tamanan,Grujugan Lor Bondowoso
2.3 Jenis usaha & jumlah pekerja
Usaha ini termasuk home industri & jumlah pekerja 3 orang
2.4 Badan Usaha & Hasil Usaha
Yaitu ketela, bumbu rempah-rempah. Menghasilkan makanan ringan
|
Rekapitulasi pengeluarann dan Pendapatan /Bln
Usaha Ketela Goreng Istimewa Di Bondowoso
Bahan – bahan
Singkong@Rp50.000/karung :Rp.1.500.000.
Minyak Goreng @/Kg.Rp.8000 :Rp.240000.
Bumbu Sambal Balado :@1Dos/25kg.Rp.25.500 :Rp.7.65.000.
Bumbu Pizza:@1Dos/25.Rp.32.000 :Rp.9.60000.
Gas @ :Rp26.000.
Lampu :Rp.20.000.
Lain – lain :Rp.20.000.
+
2 Orang pekerja Rp.20.000/hr :Rp.900.000
Rp.44.31000
Pendapatan Rp,200.000per/hari×30 :@Rp.6000.000
BAB IV
Kesimpulan & Saran
4.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan antara lain :
1. Bahan dan peralatan dalam produksi ketela mempunyai berbagai jenis ragam, baik dari segi bahan maupun peralatan. Namun keduanya saling terkait, bila salah satu unsur diatas tidak maksimal didalam praktik/proses pembuatan ketela, serta tanpa memperhitungkan kualitasnya dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi produksi ketela, maka hasilnya pun tidak optimal.
2. Cara membuat ketela pada dasarnya terdiri dari dua bagian besar yaitu : proses penggorengan ketela, Dan dilanjutkan dengan proses pembungkusan.
3. Analisis usaha ketela merupakan salah satu unsur yang penting, sebelum melangkah ke proses pembuatan ketela, jadi kita bisa mengetahui target biaya yang dikeluarkan maupun keuntungan yang kita peroleh, dari sisi ini kita bisa mengetahui berapa jumlah anggaran yang masuk dan keluar per bulannya.
4. Sasaran pemasaran merupakan target yang perlu dipertimbangkan, dari sini kita bisa mengetahui responden masyarakat tentang usaha ketela ini, jika responden masyarakat positif, maka akan mempengaruhi nilai keuntungan yang maksimal
4.2 Saran
Peluang pasar ketela yang prospektif ini, kiranya dapat mendorong dan memacu perajin ketela untuk lebih dapat memanfaatkan peluang tersebut. Tidak menutup kemungkinan kesempatan berusaha ketela ini mengundang orang-orang lain yang selama ini belum memahami dunia pertokoan. Memang bagaimanapun, usaha camilan ketela memang lumayan menjajikan keuntungannya.
0 komentar:
Posting Komentar