Sabtu, 26 Maret 2011

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN EPISTAKSIS

A. Tinjauan Keperawatan
PENGKAJIAN :
1. Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan,,
2. Riwayat Penyakit sekarang :
3. Keluhan utama : biasanya penderita mengeluh sulit bernafas, tenggorokan.
4. Riwayat penyakit dahulu :
- Pasien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan hidung atau trauma
- Pernah mempunyai riwayat penyakit THT
- Pernah menedrita sakit gigi geraham
5. Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.
6. Riwayat spikososial
a. Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih0
b. Interpersonal : hubungan dengan orang lain.
7. Pola fungsi kesehatan
a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
- Untuk mengurangi flu biasanya klien mengkonsumsi obat tanpa memperhatikan efek samping
b. Pola nutrisi dan metabolisme :
- biasanya nafsu makan klien berkurang karena terjadi gangguan pada hidung
c. Pola istirahat dan tidur
- selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien sering pilek
d. Pola Persepsi dan konsep diri
- klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan konsep diri menurun
e. Pola sensorik
- daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat pilek terus menerus (baik purulen , serous, mukopurulen).
8. Pemeriksaan fisik
a. status kesehatan umum : keadaan umum , tanda vital, kesadaran.
b. Pemeriksaan fisik data focus hidung : rinuskopi (mukosa merah dan bengkak).
Data subyektif :
- Mengeluh badan lemas
Data Obyektif
- Perdarahan pada hidung/mengucur banyak
- Gelisah
- Penurunan tekanan darah
- Peningkatan denyut nadi
- Anemia
B. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1. PK : Perdarahan
2. Bersihan Jalan Nafas tidak efektif
3. Cemas
4. Nyeri Akut
C. Perncanaan Keperawatan
1. PK : Perdarahan
Tujuan : meminimalkan perdarahan
Kriteria : Tidak terjadi perdarahan, tanda vital normal, tidak anemis

INTERVENSI
- Monitor keadaan umum pasien
- Monitor tanda vital
- Monitor jumlah perdarahan psien
- Awasi jika terjadi anemia
- Kolaborasi dengan dokter mengenai masalah yang terjadi dengan perdarahan : pemberian transfusi, medikasi
(Diagnosa NANDA,NIC,NOC)
2. Bersihan Jalan Nafas tidak efektif
Tujuan : Bersihan jalan nafas menjadi efektif
Kriteria : Frekuensi nafas normal, tidak ada suara nafas tambahan, tidak menggunakan otot pernafasan tambahan, tidak terjadi dispnoe dan sianosi

No. Intervensi Rasional
1 Mandiri
• Kaji bunyi atau kedalaman pernapasan dan gerakan dada.
• Catat kemampuan mengeluarkan mukosa/batuk efektif • Penurunan bunyi nafas dapat menyebabkan atelektasis, ronchi dan wheezing menunjukkan akumulasi sekret
• Sputum berdarah kental atau cerah dapat diakibatkan oleh kerusakan paru atau luka bronchial
• Berikan posisi fowler atau semi fowler tinggi
• Bersihkan sekret dari mulut dan trakea
• Pertahankan masuknya cairan sedikitnya sebanyak 250 ml/hari kecuali kontraindikasi • Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernafasan
• Mencegah obstruksi/aspirasi
• Membantu pengenceran sekret

2 Kolaborasi
• Berikan obat sesuai dengan indikasi mukolitik, ekspektoran, bronkodilator • Mukolitik untuk menurunkan batuk, ekspektoran untuk membantu memobilisasi sekret, bronkodilator menurunkan spasme bronkus dan analgetik diberikan untuk menurunkan ketidaknyamanan
3. Cemas
Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang
Kriteria :
- Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola kopingnya
- Klien mengetahui dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya serta
pengobatannya.


Intervensi Rasional

• Kaji tingkat kecemasan klien
• Berikan kenyamanan dan ketentraman pada klien :
- Temani klien
- Perlihatkan rasa empati( datang dengan menyentuh klien )
• Berikan penjelasan pada klien tentang penyakit yang dideritanya perlahan, tenang seta gunakan kalimat yang jelas, singkat mudah dimengerti
• Singkirkan stimulasi yang berlebihan misalnya :
- Tempatkan klien diruangan yang lebih tenang
- Batasi kontak dengan orang lain /klien lain yang kemungkinan mengalami kecemasan
• Observasi tanda-tanda vital.
• Bila perlu , kolaborasi dengan tim medis • Menentukan tindakan selanjutnya
• Memudahkan penerimaan klien terhadap informasi yang diberikan
• Meningkatkan pemahaman klien tentang penyakit dan terapi untuk penyakit tersebut sehingga klien lebih kooperatif
• Dengan menghilangkan stimulus yang mencemaskan akan meningkatkan ketenangan klien.
• Mengetahui perkembangan klien secara dini.
• Obat dapat menurunkan tingkat kecemasan klien
4. Nyeri Akut
Tujuan : nyeri berkurang atau hilang
Kriteria hasil :
- Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang
- Klien tidak menyeringai kesakitan

Intervensi Rasional

• Kaji tingkat nyeri klien
• Jelaskan sebab dan akibat nyeri pada klien serta keluarganya
• Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
• Observasi tanda tanda vital dan keluhan klien
• Kolaborasi dngan tim medis
- Terapi konservatif :
a. obat Acetaminopen; Aspirin, dekongestan hidung
• Mengetahui tingkat nyeri klien dalam menentukan tindakan selanjutnya
• Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien berpartisipasi dalam perawatan untuk mengurangi nyeri
• Klien mengetahui tehnik distraksi dan relaksasi sehinggga dapat mempraktekkannya bila mengalami nyeri
• Mengetahui keadaan umum dan perkembangan kondisi klien.
• Menghilangkan /mengurangi keluhan nyeri klien

0 komentar:

Posting Komentar