BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang terjadi secara pesat sejak akhir abad XX menyebabkan pula berubah dan berkembangnya tuntutan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk pula dalam bidang pendidikan. Indonesia sebagai bagian kehidupan bangsa di dunia harus senantiasa berupaya mengimbangi kemajuan tersebut. Bangsa Indonesia harus membangun diri untuk bisa bersaing dalam banyak hal, karena itu peningkatan mutu sumber daya manusia harus menjadi prioritas pertama. Pembangunan yang dimaksud adalah pembangunan pendidikan yang terencana dan berorientasi kepada kebutuhan generasi muda di masa depan. Tantangan pendidikan tersebut harus menitikberatkan kiprahnya pada pendidkan yang bermutu, baik dari segi masukan (input), proses (process), maupun hasil (out put) pendidikan.
Untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu maka harus ditunjang pula oleh perangkat yang bermutu, salah satunya adalah guru. Peranan profesional guru dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah diwujudkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berupa perkembangan siswa secara optimal. Sebagai profesional, guru harus selalu meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara terus-menerus.
Upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu tenaga pengajar ini tampak dari seringnya dilakukan kegiatan seminar pendidikan maupun workshop yang pada dasarnya adalah untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian guru dalam mengajar. Sehingga diharapkan guru dapat menyampaikan materi lebih mudah dipahami oleh siswa, tetapi tidak mendominasi kegiatan pembelajaran. Jadi guru hanya berlaku sebagai fasilitator yang akan menghantarkan anak pada tujuan belajarnya masing-masing.
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu, diperlukan tenaga pendidik yang profesional sehingga mampu mendidik seorang anak yang cerdas dan berguna bagi nusa dan bangsa. Tenaga pendidik yang profesional disini dalam arti bahwa guru tidak hanya memiliki keterampilan dan kepandaian dalam memberikan materi pelajaran, tetapi peranan sebagai motivator dan dinamisator serta jiwa kepemimpinan dalam membimbing dan mendidik sangat diharapkan. Pengarahan agar anak didik lebih manusiawi memiliki moral yang tinggi sesuai dengan tujuan pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan adanya lembaga yang dapat menghasilkan tenaga pendidik yang profesional misalnya FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Salah satu program yang dijalankan oleh salah satu lembaga pendidikan ini untuk menghasilkan tenaga pendidik yang profesional adalah melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL).
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan batas integral sistem PPL, kegiatannya ditekankan pada pembentukan calon guru tidak hanya mampu untuk mengajar tetapi mampu menjadi seorang pendidik yang mempunyai wawasan yang luas dan berkemampuan tinggi. Program Pengenalan Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa FKIP yang mencakup baik latihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan secara terbimbing dan terpadu untuk persyaratan pembentukan pendidik yang profesional. Selain itu FKIP Universitas Jember juga yang bertugas mencetak calon-calon pendidik/guru yang profesional, memiliki kompetensi dan dedikasi di bidangnyaguna mendukung kesuksesan tujuan pendidikan nasional sesuai dengan pasal 2 UU No 20 tahun 2003 yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1.2 Tujuan dan Fungsi PPL
1.2.1 Tujuan Program Pengalaman Lapangan
Secara umum sasaran yang ingin dicapai dalam Program Pengalaman Lapangan adalah terbentuknya pribadi calon guru pendidik dengan seperangkat pengetahuan keterampilan, nilai, sikap yang cakap dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Dengan berlandaskan 9 kompetensi guru sebagai berikut :
1) Mengemban kepribadian
2) Menguasai landasan pendidikan
3) Menguasai program pengajaran
4) Melaksanakan program pengajaran
5) Menilai hasil proses belajar
6) Menyelenggarakan program bimbingan
7) Menyelenggarakan administrasi sekolah
8) Berintegrasi dengan teman sejawat dan masyarakat
9) Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
Mahasiswa praktikan dapat mengetahui secara langsung kondisi yang ada di lapangan sehingga dapat mempersiapkan diri secara maksimal sesuai dengan keahliannya sehingga profesionalisme guru dapat terwujud.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah:
- Untuk membentuk pribadi calon guru yang profesional, maksudnya agar mahasiswa S-1 FKIP Universitas Jember menjadi seorang pendidik dengan pribadi yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang cakap dan tepat dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah maupun di luar sekolah.
- Untuk mencetak guru yang sesuai dengan disiplin ilmunya. Disini diharapkan calon guru terutama guru bahasa inggris dapat mentransfer materi bahasa inggris serta mempunyai kepribadian yang baik dalam tugasnya sebagai pendidik.
- Untuk mengenal prosedur pengelolaan sekolah baik yang menyangkut segi edukatif dan segi administratif. Sehingga diharapkan mahasiswa PPL kelak akan menjadi guru yang berperan aktif dalam kegiatan pengembangan sekolah.
Dari tujuan yang telah disampaikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PPL dimaksudkan agar mahasiswa S-1 FKIP Universitas Jember menjadi seorang guru yang terampil, profesional dan berwibawa sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni baik disekolah maupun diluar sekolah. Dimana seorang guru hendaknya menjadi cermin atau panutan bagi siswa maupun masyarakat.
1.2.2 Fungsi Program Pengalaman Lapangan
PPL mahasiswa FKIP-Universitas Jember dilaksanakan dengan fungsi sebagai berikut:
1. Membentuk profesionalisme guru dan tenaga kependidikan yang lebih berpotensi pada disiplin ilmu maupun pada kependidikan lainnya
2. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
3. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah.
4. Mengenal prosedur pengolahan sekolah baik menyangkut segi akademik dan segi administratif.
5. Terbentuknya pribadi dan psikologi calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang cakap dan tepat dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.
6. Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalamannya selama pelatihan melalui refleksi, dan menuangkan hasilnya dalam pembuatan laporan.
1.3 Sasaran dan Lokasi PPL
1.3.1 Sasaran Program Pengalaman Lapangan
Sasaran yang ingin dicapai adalah calon pendidik yang memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai, serta tingkah laku yang sesuai dengan profesinya, cakap dalam meneyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah maupun di luar sekolah, dengan:
a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa calon guru agar mampu melaksanakan tugas sebagai guru yang profesional.
b. Meningkatkan kualitas calon pendidik yang berwawasan dan berdedikasi tinggi, khususnya dalam bidang pendidikan.
c. Memberikan bantuan kepada peserta didik yang memerlukan bantuan bimbingan dalam belajar.
Sebagai obyek dari pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan adalah sekolah-sekolah Negeri tingkat SMA dan SMP Negeri yang disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur.
1.3.2 Lokasi program Pengalaman Lapangan
Lokasi pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah SMP Negeri 1 Tanggul yang dibangun diatas bidang tanah dengan luas 10.400 mdengan identitas sebagai berikut :
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Tanggul
2. Alamat Sekolah : Jl. Sidomulyo No. 26 Tanggul
a. Kecamatan : Tanggul
b. Kabupaten : Jember
c. Propinsi : Jawa Timur
d. Nomor Telepon : (0336) 442180
3. Status Sekolah : Negeri
4. Luas tanah : 10.400 m
5. Nama Kepala Sekolah : Muhammad Ghozali, S.Pd.
- N S S : 201052401601
- Jumlah ruang kelas :15 ruang.
- Jumlah guru : 25orang .
- Jumlah karyawan : 9orang.
10. Jumlah siswa tahun 2009/2010 :
1.4 Manfaat PPL
Manfaat yang dapat dirasakan dengan diadakannya Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah:
- Bagi mahasiswa praktikan, dapat menerapkan teori yang didapat dari kampus ke medan yang sesungguhnya serta memperoleh pengalaman yang dapat digunakan kelak apabila telah menjadi seorang guru, selain itu dengan adanya permasalahan yang timbul selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan akan memperluas cara berpikir yang membutuhkan bekal dari berbagai bidang ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah.
- Bagi sekolah, dapat menyerap ilmu-ilmu baru yang diterapkan oleh mahasiswa praktikan untuk mengembangkan atau meningkatkan kemajuan dan kualitas serta citra yang ada pada sekolah tersebut, sehingga sekolah diharapkan akan dapat berperan sebagai ajang atau wadah dari pendidikan yang paling baik, selain di rumah.
- Bagi masyarakat, tersedianya calon-calon pendidik yang memiliki kualitas baik, maka akan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk semakin mantap dan percaya bahwa dunia pendidikan akan memberikan pelajaran yang nantinya dapat digunakan generasinya untuk hal-hal yang berguna bagi kemajuan bangsa ini. Sehingga akan mendorong masyarakat untuk turut berperan aktif dalam mendukung wajib belajar yang digalakkan oleh pemerintah.
BAB II. PROGRAM KEGIATAN PPL
2.1. Kegiatan Observasi
Pengenalan lapangan atau observasi ini ditujukan untuk mengobservasi keadaan sekolah secara umum. Pengenalan lapangan ini dilaksanakan pada minggu pertama setelah penyerahan pihak lembaga tinggi kepada sekolah, yang merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan praktek Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang bersifat mengajar dalam kelas.
Dimana tujuan dari dilaksanakannya pengenalan lapangan tersebut yaitu untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar khususnya di SMP Negeri 1 Tanggul secara keseluruhan sehingga praktikan tidak merasa canggung, asing dan dapat mengenal lebih jauh lingkungan dimana praktikan akan mengabdi selama PPL dan dapat terjun secara langsung untuk mengetahui keadaan fisik dan lingkungan; hubungan fungsional sekolah dan masyarakat; tata tertib guru dan siswa; karakteristik siswa, guru/tenaga pengajar, dan tenaga administrasi; pola hubungan fungsi dan struktur organisasi antara kepala sekolah, guru, tenaga administrasi dan siswa, kurikulum yang berlaku di sekolah; media, sumber belajar dan laboratorium, administrasi siswa baik akademik, maupun non akademik; pedoman evaluasi dan bimbingan; strategi belajar mengajar dalam bidang studi serta evaluasinya; organisasi intra dan ekstra sekolah dengan berbagai kegiatannya.
Kegiatan observasi ini sangat erat hubungannya dengan pengenalan di lapangan. Pengenalan lapangan dilaksanakan setelah adanya pembekalan dari sekolah pada pekan pertama penerjunan. Pengenalan lapangan Program Pengalaman Lapangan dilaksanakan selama 1 pekan yaitu mulai tanggal 4 Maret 2010 sampai 10 Maret 2010. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui keadaan sekolah, baik fisik dan non fisik serta kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Pengenalan lapangan ini dimulai dari serah terima mahasiswa PPL ke SMP Negeri 1 Tanggul, pengenalan dengan guru-guru dan guru pamong dan konsultasi tentang pembagian kelas dan jadwal mengajar .
Masing-masing mahasiswa calon guru diberi tugas mengobservasi kondisi fisik maupun non fisik sekolah.
a) Kondisi fisik sekolah, yang meliputi :
1. Sarana dan prasarana, terdiri dari :
1) Ruang Kepala Sekolah
2) Ruang Guru
3) Ruang Tata Usaha (TU)
4) Ruang Bimbingan dan Konseling (BK)
5)Perpustakaan
6) Laboratorium
7) Ruang Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
8) Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
9) Musholla
10) Kamar Mandi
11) Koperasi Sekolah dan Kantin
12) Dapur
13) Area Parkir
14) Gudang
15) Kesenian
16) Ruang kelas VII, VIII dan IX
b) Kondisi non fisik sekolah, yang meliputi :
1. Kondisi Sosial Sekolah
2. Kondisi Komite Sekolah
3. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
4. Tata Tertib Sekolah
5. Kegiatan Belajar Mengajar
6. Pembinaan Ekstrakurikuler
7. Jumlah dan tugas guru
8. Visi dan misi SMP Negeri 1 Tanggul
9. Tata tertib yang berlaku di SMP Negeri 1 Tanggul
2.2 Kegiatan Mengajar
Mahasiswa mempunyai dua tugas dalam kegiatan mengajar ini, yaitu: observasi guru mengajar dan observasi teman mengajar.
Observasi guru mengajar bertujuan agar praktikan mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan guru bidang studi Bahasa Inggris dalam mengajar di kelas. Kegiatan ini meliputi kegiatan pengamatan terhadap kegiatan guru di kelas antara lain : melakukan aktifitas kegiatan belajar mengajar, memberikan tugas, memotifasi siswa dan mengevaluasi materi pelajaran.
Observasi ini bertujuan mengetahui dan menambah wawasan dari praktikan mengenai kompoen-komponen mana yang harus diperbaiki dan komponen apa saja yang perlu dicapai. Bagi praktikan yang diobservasi akan mendapatkan masukan dan kritikan yang dapat digunakan untuk memperbaiki diri.
2.3 Kegiatan Non Mengajar
Kegiatan non mengajar lebih menekankan pada pendekatan kepada siswa SMP Negeri 1 Tanggul. Hal ini dilakukan agar adanya kedekatan hubungan antara mahasiswa PPL dengan siswa sehingga bisa menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menjadi guru piket secara bergantian. Tugas piket ini dilakukan secara bergantian sehingga semua mahasiswa PPL mendapat tugas dengan porsi yang sama. Selain itu juga dengan mengikuti upacara bendera setiap hari Senin dan mengisi jam kosong dikelas apabila guru kelas berhalangan hadir.
BAB 3. PELAKSANAAN PPL
3.1 Pelaksanaan Kegiatan Observasi
Seperti telah dicanangkan sebelumnya bahwa kegiatan observasi akan dijalankan pada hari pertama setelah penerjunan mahasiswa PPL. Dalam kegiatan ini banyak hal yang telah di dapat oleh masiswa PPL. Kegiatan observasi yang dilaksanakan meliputi kegiatan observasi sekolah dan kegiatan observasi kelas. Secara terperinci hasil kegiatan observasi tersebut dijabarkan pada sub-sub bab berikut :
3.1.1 Observasi Sekolah Secara Umum
Kegiatan mengamati sekolah secara umum dilaksanakan setelah pembekalan. Hal-hal yang diobservasi meliputi kondisi sekolah, administrasi sekolah, sarana dan prasarana serta kesiswaan
1. Kondisi Fisik Sekolah
a. Lokasi Sekolah
SMP Negeri 1 Tanggul berdiri di atas tanah seluas 10.400 m2. Gedung SMP Negri 1 Tanggul ini berada di jalan Sidomulyo No.26 Tanggul, yang letaknya agak jauh dari jalan raya. SMP Negeri 1 Tanggul menghadap ke arah timur. Sebelah barat gedung sekolah terdapat lapangan sekolah, yang bisa digunakan untuk upacara bendera, olahraga serta kegiatan ekstrasekolah.
SMP Negeri 1 Tanggul memiliki bentuk bangunan yang terbuka dan cukup tertata dengan rapi. Namun, kondisi gedung bagian belakang yaitu kelas VII A, VII B, VII C dan VII D tidak terdapat stop kontak. Terdapat 15 kelas dengan tingkatan yang berbeda di sekolah ini, dengan rincian; 5 kelas VII yaitu kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE , 5 kelas VIII yaitu kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, dan 5 kelas IX yaitu kelas IXA, IXB, IXC, IXD, IXE. Selain ruang kelas SMP Negeri 1 Tanggul memiliki 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1 ruang BK, 1 ruang UKS, 1 ruang koperasi siswa, 1 ruang OSIS, 1 ruang laboratorium, 1 ruang kamar mandi kepala sekolah, 1 ruang kamar mandi guru, 1 ruang tamu, 1 ruang perpustakaan, dan beberapa ruang kamar mandi siswa.
b. Sarana dan Prasarana
SMP Negeri 1 Tanggul memiliki ruang kelas sejumlah 15 ruangan kelas. Kelas VII terdiri dari 5 ruangan, kelas VIII terdiri dari 5 ruangan, dan kelas IX terdiri dari 5 ruangan. Tiap kelas berkapasitas 35 sampai 43 tempat duduk untuk siswa, 1 meja dan kursi untuk guru serta 1 papan tulis.
Di bagian tengah/halaman SMA Negeri 1 Tanggul ini terdapat sebuah lapangan basket yang biasa digunakan sebagai sarana olahraga bagi siswa SMP Negeri 1 Tanggul dan juga ketika ekstrakulikuler basket yang rutin dilaksanakan pada hari Jumat pagi. Selain ruang kelas, di SMP Negeri 1 Tanggul ini juga terdapat ruangan-ruangan lain yang sangat penting dalam memperlancar kegiatan-kegiatan di sekolah, antara lain:
1). Ruang Kepala Sekolah
Ruang ini diperuntukan sebagai ruang kerja kepala sekolah. Ruang ini terletak di sebelah selatan bagian depan pintu masuk utama. Ruangan ini dilengkapi meja dan kursi untuk tamu, meja dan kursi untuk Kepala Sekolah dan lemari. Selain itu juga terdapat 1 kamar mandi untuk kepala sekolah.
2). Ruang Tamu Umum/lobbi
Ruangan ini menjadi satu dengan ruang kepala sekolah.Ruang tamu ini digunakan untuk menerima tamu yang mempunyai urusan dengan Kepala Sekolah. Ruangan ini dilengkapi dengan seperangkat meja tamu, dan almari tempat piala. Ruangan ini merupakan ruangan utama atau pintu masuk menuju kantor sekolah.
3). Ruang Tata Usaha (TU)
Ruang tata usaha berada di sebelah ruang kepala sekolah. Ruangan ini dilengkapi dengan meja tulis dan kursi, lemari dokumen, mesin ketik, seperangkat komputer, printer, dan lain-lain. Ruangan ini digunakan untuk menjalankan segala macam administrasi yang dilakukan SMP Negeri 1 Tanggul.
4). Ruang Guru
Ruang guru di SMP Negeri 1 Tanggul bersebelahan dengan ruang BK. Ruangan guru dilengkapi dengan meja dan kursi untuk masing-masing guru, lemari, papan pengumuman dan daftar nama guru bidang studi serta daftar pelajaran semua kelas. Ruangan ini juga dilengkapi dengan dua komputer untuk menunjang tugas guru sebagai pengajar atau pendidik.
5). Ruang Bimbingan dan Konseling (BK)
Ruang BK dibangun tepat bersebelahan dengan ruang guru. Ruang ini dilengkapi dengan papan pengumuman, papan organisasi BK, kursi meja tamu, mesin ketik dan seperangkat komputer, sehingga bisa dikatakan ruang ini cukup memadai untuk melakukan kegiatan bimbingan dan konseling untuk pemecahan masalah yang dialami oleh siswa, baik siswa yang mempunyai masalah karena kenakanalannya ataupun masalah pribadi sehingga harus dibimbing agar masalahnya dapat terselesaikan dengan baik.
6). Perpustakaan
Perpustakaan SMP Negeri 1 Tanggul terletak didepan lapangan upcara. Koleksi buku-buku yang tersedia dalam ruang ini antara lain buku paket, buku penunjang, buku pengetahuan umum, buku cerita, surat kabar, dan majalah dapat dikatakan koleksi perpustakaan ini cukup lengkap. Selain itu di perpustakaan ini juga tersedia televisi yang digunakan untuk proses pembelajaran siswa. Keadaan ruangan perpustakaan ini yang cukup rapi dan memadai sehingga suasana belajar siswa di perpustakaan sangat mendukung tetapi perpustakaan disini siswa tidak ada yang datang mengunjunginya dikarenakan di SMP Negeri 1 Tanggul ini siswa kurang sekali minat bacanya. Kebanyakan siswa hanya meminjam buku tertentu yaitu buku paket pelajaran sebagai panduan dalam proses belajarnya dan dikembalikan pada saat akan menjelang ujian semester dan kenaikan kelas.
7). Laboratorium IPA
Ruang laboratorium IPA di sekolah ini bisa dikatakan cukup baik. Laboratorium ini terletak disebelah Barat lapangan Basket, alat dan bahan di laboratorium IPA cukup lengkap dan sangat memadai, pemakaiannya juga terjadwal. Ruangan ini juga dilengkapi dengan OHP dan kipas angin.
8). Laboratorium Komputer
Ruang ini terletak tepat di sebelah selatan ruang TU. Ruangan ini dilengkapi dengan 20 unit komputer, dengan rincian 17 unit komputer kondisinya baik sedangkan 3 unit komputer mengalami kersusakan. Dalam ruangan ini juga disediakan papan tulis.
9). Ruang Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
Ruang OSIS terletak di sebelah ruang kelas VIIIE dan berada di sebelah utara lapangan basket. Ruang OSIS ini digunakan bagi pengurus OSIS untuk mengkoordinasikan semua kegiatan OSIS.
10). Musholla
Musholla di SMP Negeri 1 Tanggul ini terletak di sebelah timur ruang kelas VII dan langsung bersebelahan dengan KM/WC siswa dan tempat wudhu. Musholla ini kondisinya kurang baik dan kurang terawat, banyak terdapat kebocoran di bagian atapnya, sehingga kegiatan keagamaan di Musholla sangat jarang .Sehingga fasilitas musholla ini tidak dimanfaatkan siswa untuk shalat .
11). Kamar Mandi
SMP Negeri 1 Tanggul memiliki 20 kamar mandi yaitu: 8 kamar mandi untuk siswa putri yang terletak berdekatan dengan musholla dan 8 kamar mandi untuk siswa putra yang terletak dibelakang ruang kelas VIIIC dan 2 kamar mandi untuk guru yang letaknya tepat dibelakang ruang guru. Kamar mandi untuk siswa kondisinya cukup bersih tapi kurang terawat karena kondisi pintu yang tidak dapat dikunci dan setiap pintu terdapat lubang. Sehingga apabila di kamar mandi harus membawa teman untuk menjaga pintunya.
12). Koperasi Sekolah dan Kantin
Ruang koperasi sekolah terletak di sebelah selatan laboratorium IPA dan bersebelahan dengan ruang kesenian. Koperasi ini menjual barang-barang keperluan siswa seperti buku tulis, kertas ulangan, penggaris, pensil, bolpoin serta alat-alat tulis lainnya. Koperasi hanya dibuka pada waktu jam istirahat. Tapisayang koperasi ini sudah jarang dimanfaatkan keberadaannya.Sedangkan kantin terletak di bagian paling belakang menghadap ke lapangan sepak bola. Di kantin ini tersedia makanan ringan, bakso, nasi pecel maupun minuman yang harganya terjangkau bagi siswa.
13). Areal Parkir
Tempat parkir SMP Negeri 1 Tanggul ada 2 macam, yaitu satu untuk karyawan dan guru dan yang satu untuk siswa. Areal parkir untuk siswa ini sangat luas sehingga cukup memadai untuk menampung beberapa kendaraan sepeda motor maupun sepeda, mengingat banyak siswa yang mengendarai sepeda motor maupun sepeda. Ruang parkir siswa ada yang berada dibelakang kelas VIIE, VIII maupun dibelakang ruang guru. Areal parkir untuk guru terletak di depan ruang Kepala Sekolah/TU.
14). Ruang UKS
Ruang UKS ini dilengkapi dengan meja tunggu, kotak PPPK yang berisi obat-obatan yang biasanya dibutuhkan oleh siswa dan juga dilengkapi dengan tempat tidur. Ruangan ini digunakan untuk siswa yang sakit atau terluka dan membutuhkan pengobatan. Diruang UKS ini yang sangat berperan menolong ataupun mengorganisasikan semua kegiatan yang ada adalah para anak-anak PMR yang merupakan kegiatan ekstrasekolah di SMP Negeri 1 Tanggul.
15). Ruang Multimedia
Ruang multimedia SMP Negeri 1 Tanggul terletak di tengah yaitu tepat lurus dengan jalan utama/pintu gerbang. Ruangan ini berfungsi untuk pengajaran yang memerlukan presentasi menggunakan viewer. Ruangan ini dilengkapi dengan karpet dan kurang lebih 25 meja belajar,selain itu juga dilengkapi dengan sebuah viewer.
16) Meeting room
Ruangan ini di desain dengan meja kursi pertemuan berbentuk O. Biasanya ruangan ini degunakan untuk pertemuan para guru. Ruangan ini dilengkapi dengan 1 papan tulis putih, 1 papan viewer dan I buah almari. Ruangan ini merupakan tempat bagi para mahasiswa PPL.
2. Keadaaan Non Fisik Sekolah
a. Kondisi Sosial Sekolah
Kondisi sosial sekolah menyangkut hubungan timbal balik antara kepala sekolah, guru, karyawan, petugas sekolah dan siswa. Hubungan timbal balik antara Kepala Sekolah, guru, karyawan, petugas sekolah dan siswa cukup baik. Hal ini dapat dilihat pada suasana kelas saat kegiatan belajar mengajar, pada saat istirahat maupun pada kesempatan–kesempatan lainnya.
b. Kondisi Komite Sekolah
Kepengurusan Komite Sekolah di SMP Negeri 1 Tanggul berasal dari masyarakat. Hubungan antara pihak sekolah dengan pengurus Komite Sekolah terjalin dengan baik dan komunikatif sehingga jika sekolah memerlukan penambahan fasilitas akan cepat terpenuhi, tentunya dengan jalan musyawarah antara Kepala Sekolah, pengurus majelis sekolah dan orang tua siswa.
c. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan antara pihak sekolah dengan masyarakat selama ini cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari toleransi yang diberikan oleh masyarakat di sekitar SMP Negeri 1 Tanggul. Pihak sekolah selalu berupaya menjaga hubungan baik dengan masyarakat di lingkungan SMP Negeri 1 Tanggul ini.
d.Tata Tertib Sekolah
Tata tertib yang ada di SMP Negeri 1 Tanggul, baik yang berlaku untuk siswa, guru maupun karyawan sebagian dapat dilaksanakan dengan baik,misalnya saja pengadaan daftar absen guru dan karyawan yang bisa mendisiplinkan guru dan karyawan SMP Negeri 1 Tanggul. Namun, tata tertib bagi siswa itu sendiri yang harus lebih ditingkatkan, karena berdasarkan pengamatan penulis, masih saja melihat siswa tanpa atribut sekolah lengkap,misalnya saja dasi dan sepatu. Masih sering saya jumpai sepatu yang ada warna putih atau bermotif. Pemberian sanksi juga diberlakukan di sekolah ini terutama bagi siswa yang melanggar tata tertib maka pihak sekolah akan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran yang telah dilakukan.
e. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 1 Tanggul ini berjalan kurang baik. Hal ini disebabkan karena di sekolah ini sering terdapat jam kosong, meskipun jumlah guru yang cukup memadai dan sarana dan prasarana yang menunjang.Selain itu ada beberapa guru yang merangkap 2 matapelajaran sekaligus. Hal ini dikarenakan oleh jumlah guru yang belum memadai. Namun, sarana dan prasarana untuk kegiatan pembelajaran yang sangat memadai belum dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
f. Pembinaan Ekstrakurikuler
Pembinaan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Tanggul ini meliputi olah raga antara lain renang, bola volley, bulu tangkis, dan pencak silat, pramuka, IMTAQ, mading, teather, KIR IPA, KIR IPS dan drumband. Siswa dapat memilih kegiatan yang ingin diikutinya sesuai dengan bakat dan minatnya masing–masing. Namun, hanya drumband yang terlihat rutin jadwal latihannya.
3. Pembagian Tugas di SMP Negeri 1 Tanggul
Pembagian tugas secara terperinci dapat dilihat pada lampiran, namun secara umum pembagian tugas dan spesifikasi pekerjaan di SMP Negeri 1 Tanggul terbagi atas:
1. tugas kepala sekolah;
2. tugas wakil kepala sekolah urusan program kurikulum;
3. tugas wakil kepala sekolah urusan hubungan industri dan masyarakat;
4. tugas wakil kepala sekolah urusan kesiswaan;
5. tugas wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana;
6. tugas ketua rumpun/jurusan;
7. tugas ketua program studi;
8. tugas wali kelas;
9. tugas bimbingan kejuruan (BK);
10. tugas guru;
11. tenaga pendukung pendidikan (non guru), terbagi atas :
a. kepala tata usaha;
b. pelaksana urusan kepegawaian;
c. pelaksana urusan keuangan;
d. pelaksana urusan perlengkapan/logistik;
e. pelaksana urusan kesekertariatan (kepegawaian/SIM);
f. pelaksana urusan administrasi kesiswaan;
g. caraka (pesuruh);
h. layanan teknis di bidang pertamanan (tukang kebun);
i. layanan teknis di bidang keamanan (penjaga sekolah/satpam);
j. perpustakaan;
k. teknisi (peralatan praktek).
4. Mengamati Guru Mengajar
Sebelum melaksanakan latihan mengajar secara terbimbing, kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah mengamati guru mengajar dalam hal ini adalah guru pamong masing-masing. Kegiatan mengamati guru pada saat mengajar ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara guru mengajar di dalam kelas, bagaimana cara guru pamong menyampaikan materi dan bagaimana cara guru mengelola kelas sehingga siswa dapat menyerap semua materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Sehingga pada saat mulai melaksanakan tugas mengajar, baik secara terbimbing maupun mandiri, mahasiswa calon guru sudah mempunyai bekal tentang bagaimana cara mengajar yang digunakan dalam kelas tersebut.
Selama praktikan PPL di sekolah ini tidak pernah mengamati guru mengajar. Setelah mahasiswa praktikan datang, guru pengajar kelas Bahasa Inggris secara penuh melimpahkan tugas mengajarnya kepada mahasiswa praktikan karena guru kelas menganggap bahwa pelatihan mengajar secara langsung lebih bermanfaat bagi praktikan sendiri. Akan tetapi, guru pamong tidak sepenuhnya melepas praktikan dalm mengajar. Sebelum mengajar praktikan dianjurkan mengkonsulatasikan rencana pembelajarannya kepada guru pamong. Hal ini dimaksudkan agar praktikan lebih siap dan matang dalam mengaja. Tidak hanya dalam tahap persiapan guru pamong memberikan bimbingan tetapi pada saat mengajar guru pamong juga mendampingi praktikan di dalam kelas sehingga dapat di ketahui kekurangan-kekurangan praktikan dalam mengajar yang nantinya dapat memperbaikinya dalam pengajaran berikutnya.
5 Mengamati Teman Mengajar
Observasi ini bertujuan mengetahui dan menambah wawasan dari praktikan mengenai kompoen-komponen mana yang harus diperbaiki dan komponen apa saja yang perlu dicapai. Bagi praktikan yang diobservasi akan mendapatkan masukan dan kritikan yang dapat digunakan untuk memperbaiki diri. Kegiatan observasi ini dilakukan pada
1. Rabu, 17 Maret 2010
Nama Praktikan : Dyan Faqih
Bidang studi : Bahasa Inggris
Materi pelajaran : Recount Text (Personal Experience)
Kelas : VIIIA
Alokasi waktu : 2X 40 menit
Metode : Penjelasan dan praktik
Hasil observasi : Praktikan bisa menguasai kelas, sehingga kelas menjadi menjadi tenang dan bisa mengadakan pembelajaran. Penguasaan materi yang cukup membuat praktikan dapat mengajar dengan tenang dan sangat menguasai kelas walaupun sedikit praktikan merasa grogi/gugup.
0 komentar:
Posting Komentar